Khatam an-Nubuwwah atau stempel kenabian yang dalam istilah lain disebut sebagai lambang "tawajjuh" merupakan cap kenabian sebagai salah satu legalitas tanda kenabian Rasulullah Muhammad saw.
Khatam an-Nubuwwah ini terdapat pada antara pundak Rasulullah. Munculnya stempel kenabian ini dikatakan sejak Rasulullah dilahirkan. Namun pendapat yang lain mengatakan munculnya setelah beberapa saat dilahirkan. Begitu muncul tanda kenabian tersebut bersamaan dengan keluarnya cahaya yang menjulang tinggi ke atas langit.
Asror dari Khatam an-Nubuwwah tersebut bagi kita di antaranya adalah diriwayatkan oleh at-Tirmidzi ra. beliau berkata: "Siapa yang berwudlu kemudian melihatnya (khatam an-nubuwwah) di waktu subuh, maka Allah menjaganya sampai sore hari. Siapa yang melihatnya di waktu Maghrib maka Allah menjaganya sampai waktu subuh. Siapa yang melihatnya pada permulaan bulan, maka Allah menjaganya sampai akhir bulan dari bala' dan mara bahaya. Siapa yang melihatnya pada waktu bepergian, maka kepergiannya akan menjadi berkah. Dan siapa yang meninggal pada tahun itu juga, maka Allah menutupnya dengan keimanan. Yang terpenting yang saya kehendaki dari Allah bahwa orang yang melihatnya dengan pandangan cinta dan iman sepanjang umurnya sekali, maka Allah menjaganya dari semua yang dibenci sampai bertemu dengan Allah"
Jamaah Asy-Syahadatain menggunakan lambang tersebut filosofinya adalah guru kita Abah Umar bin Ismail bin Yahya mengharapkan muridnya mendalami makna yang terkandung di dalamnya sehingga akan timbul cinta dan keimanan. Pada akhirnya setelah timbul cinta dan keimanan bahwa Allah adalah dzat yang esa dan yang hanya berhak disembah serta tidak mempunyai sekutu dan nabi Muhammad adalah hamba Allah dan utusanNya maka kemudian kita dijadikan seorang hamba yang dijaukan dari hal yang kita benci maupun Allah benci sehingga mudah untuk bertemu Allah.
Sumber: Madarij as-Su'ud: 50-51
Wallahu A'lam bis Shawab, 1 Rabiul Awwal 1434 H
Sent from my BlackBerry® via Smartfren EVDO Network
Tidak ada komentar:
Posting Komentar