BANNER

banner kecil

Jumat, 21 Oktober 2011

Pelatihan dan Simulasi Tuntunan Aurad dan Tawasul Pertama di Dunia


KUDUS, tanggal 27 Juli 2011 pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jama’ah Asy-Syahadatain Indonesia kabupaten Kudus disibukkan dengan acara yang kali pertama diadakan untuk sosialisasi tuntunan Jama’ah Asy-Syahadatain. Format yang diusungkan oleh Pengurus Bagian Pendidikan dan Dakwah dalam acara tersebut adalah sosialisasi tuntunan dan simulasi pembacaan aurad sholat maktubah dan tawasul. Acara tersebut bertajuk “Mengembalikan ghirah berjamaah”.
Menurut KH. Zainal Arifin sebagai penanggungjawab Bagian Pendidikan dan Dakwah DPD JAI kab. Kudus, acara tersebut dihadiri oleh puluhan guru Madrasah Ibtidaiyah dari berbagai penjuru kabupaten Kudus. Pada awalnya, guru Madrasah Ibtidaiyah ini merupakan kelompok persatuan kepala MI se Kabupaten Kudus yang akan berziarah mengunjungi Habib Lutfi bin Yahya Pekalongan. Beliau memberikan saran untuk berziarah ke tempat Habib Umar bin Isma’il bin Yahya (Abah Umar) dan berbaiat. Alhamdulillah peserta yang mencapai 2 rombongan bus yang berkapasitas 60 orang ini setelah dari Pekalongan meneruskan perjalanan ke Cirebon dan baiat di sana. Namun karena kurangnya koordinasi antar anggota, banyak diantara mereka yang tidak tau harus melakukan apa dan bagaimana yang pada akhirnya banyak yang tidak meneruskan tuntunan Jama’ah Asy-Syahadatain.
Acara ini merupakan agenda utama pengurus DPD JAI Kab. Kudus bagian Pendidikan dan Dakwah yang baru 1 tahun terbentuk. Setelah bertahun-tahun mereka yang hadir belum faham tentang tuntunan Jama’ah Asy-Syahadatain, pada acara tersebut mereka diberikan pemahaman dan pengenalan mengenai tuntunan Jama’ah Asy-Syahadatain. Acara yang dihadiri puluhan guru MI se kebupaten Kudus tersebut berjalan dengan lancar dan antusias. Mereka mendengarkan, memperhatikan dan mengikuti dengan seksama tatacara pembacaan aurad dan tawasul.
Acara yang tergolong baru dan belum pernah ada ini merupakan acara perdana yang dilakukan oleh pengurus DPD JAI kabupaten Kudus, bahkan acara tersebut pertamakali se Indonesia. Mari kita meniru semangat para aktifis Jama’ah Asy-Syahadatain kita tersebut sebagai bahan renungan bagi kita bersama.

Mari menengkok ukhuwah Jama'ah Asy-Syahadatain Pati Jawa Tengah!

PATI, Giliran pada tanggal 25 Juli 2011, Jama’ah Asy-Syahadatain kabupaten Pati Jawa Tengah mengadakan Musyawarah Daerah (MUSDA) yang dilaksanakan di Pondok Pesantren al-Falah Jati Wangi Pati, sekitar 40 KM dari pusat kota kabupaten Pati Jawa Tengah. Acara yang dihadiri oleh puluhan orang ini terkesan semarak dan penuh antusias. Acara tersebut merupakan MUSDA kali pertama yang diadakan oleh Jama’ah Asy-Syahadatain kabupaten Pati.
Kabupaten Pati terletak disebelah timur kabupaten Kudus dan berbatasan pula dengan kabupaten Japara yang terletak di sebelah utara. Jumlah anggota Jama’ah Asy-Syahadatain diperkirakan mencapai ratusan orang dari berbagai jalan masuk baiat. Sebagian besar mereka masuk jamaah berasal dari jalur Kudus dalam hal ini Mejobo atau K. Masrukhin, sebagian lagi mereka masuk melalui jalur Kebon Danas Jawa Barat atau Abah Ahmad Kebon Danas dan sebagian lagi berasal dari jalur Citemu Cirebon atau Abah Ahmad bin Isma’il. Dari berbagai sumber jalan baiat ini para perwakilan jama’ah Asy-Syahadatain berkumpul untuk mempersatukan visi dan misi demi keberlangsungan Jama’ah Asy-Syahadatain di Kabupaten Pati.
Acara yang dihadiri oleh perwakilan Pengurus Pusat Jama’ah Asy-Syahadatain Indonesia ini menjunjung tinggi asas demokrasi. Hal tersebut terbukti dengan disepakatinya mendahulukan Musyawarah Mufakat daripada voting. Dari hasil musyawarah tersebut Jama’ah Asy-Syahadatain kabupaten Pati memutuskan untuk menyamakan visi dan misi walaupun dari berbagai jalur sumber baiat yang dalam hal ini ada tiga yaitu jalur Mejobo, Kebon Danas dan Citemu. Selain itu mereka juga sepakat untuk mereorganisasi kepengurusan yang sebelumnya hanya mencakup jalur baiat Mejobo saja.
Acara yang berlangsung selama 3 jam tersebut sangat berarti sekali bagi perkembangan Jama’ah Asy-Syahadatain kabupaten Pati. Pemimpin yang terpilih nanti diharapkan akan membawa Jama’ah Asy-Syahadatain kabupaten Pati lebih maju secara kualitas dan kuantitas. Selain itu diharapkan mampu menjunjung tinggi hubungan silaturahim antar jama’ah yang selama ini belum begitu kenal akrab satu sama lainnya.
Alhamdulillah selama 3 jam tersebut melahirkan pemimpin baru yang diangkat oleh forum yaitu Bapak Sutarno yang sebelumnya juga menjabat menjadi ketua pengurus DPD JAI Pati. Kita doakan semoga Bapak Sutarno menjadi pemimpin yang amanah yang akan membawa pembaharuan di tubuh Jama’ah Asy-Syahadatain kabupaten Pati. Selain itu, saat itu juga seluruh jabatan strategis yang dibutuhkan oleh kepengurus dilengkapi, termasuk juga susunan Dewan Pembina dan Majelis Masyayikh.
Selamat atas terbentuknya Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jama’ah Asy-Syahadatain Indonesia kabupaten Pati. Semoga menjadi pengurus yang amanah dan sukses. Mari kita dukung dan mencontoh kebersamaan mereka dalam menyetukan visi dan misi Jama’ah Asy-Syahadatain Indonesia.