BANNER

banner kecil

Jumat, 24 Februari 2012

Buku untuk dibaca (berdasarkan penelitian lapangan Jamaah Asy-Syahadatain)


Pembaca ada yang berkeinginan membaca buku yang berasal dari skripsi kami setebal ± 250 halaman yang berjudul:
“Fenomena Pengagungan Dzurriyah Nabi (Studi Kritik dan Living Hadis atas Hadis-Hadis yang Digunakan Jamaah Asy-Syahadatain dalam Risalah KH. Muhammad Khozin).”
A.    Penegasan Istilah
  1. Pengagungan
Pengagungan adalah asal kata dari agung dan mendapat imbuhan pe- -an yang berarti menganggap agung seseorang yang diimplementasikan dengan perbuatan atau tindakan. Sumber-sumber pengagungan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebuah perbuatan atau tindakan seseorang dalam mengekspresikan anggapan bahwa derajat seseorang lebih tinggi daripada dirinya sendiri. Pengagungan tersebut ditunjukkan untuk segolongan keturunan Rasulullah yang disebut dengan istilah Dzurriyah Nabi.
Pada penelitian ini pelaku pengagungan Dzurriyah Nabi adalah anggota Jamaah Asy-Syahadatain.
  1. Dzurriyah Nabi
Dzurriyah secara bahasa adalah bertemunya keturunan laki-laki atau perempuan.[1] Istilah Dzurriyah Nabi dalam penelitian ini adalah keturunan Rasulullah yang dari anak cucu Ali R.A. dan Fatimah az-Zahrâ.
  1. Kritik Hadis
Kritik hadis adalah sebagaimana yang telah didefinisikan oleh Ibnu Abi Hatim yang telah dikutip oleh M.M. al-A’ẓamî dalam bukunya Hasjim Abbas yaitu upaya menyeleksi antara hadis yang ṣaḥîh dan ḍa’îf dan menerapkan status perawi-perawinya dari segi kepercayaan atau cacat. [2] Kritik hadis dalam judul ini adalah usaha untuk meneliti status beberapa hadis yang peneliti anggap representatif terkait dengan pengagungan Dzurriyah Nabi, baik dari sanad maupun matan, yang terdapat dalam risalah karya KH. Muhammad Khozin.
  1. Living Hadis
Living hadis adalah sebuah penelitian lapangan atas fenomena yang terjadi di masyarakat dalam mengaplikasikan sebuah hadis tertentu.[3] Kaitannya dengan istilah tersebut, Jamaah Asy-Syahadatain di Pondok Pesantren Nurul Huda Munjul Astanajapura Cirebon Jawa Barat sebagai subyek yang mengimplementasikan hadis pengagungan Dzurriyah Nabi sehingga memunculkan sikap-sikap dan perilaku tertentu.
B.     Rumusan Masalah
  1. Bagaimana otentitas hadis tentang pengagungan Dzurriyah Nabi yang digunakan oleh Jamaah Asy-Syahadatain di Pondok Pesantren Nurul Huda Munjul Astanajapura Cirebon Jawa Barat dalam risalah karya KH Muhammad Khozin?
2.      Bagaimana sikap dan perilaku Jamaah Asy-Syahadatain di Pondok Pesantren Nurul Huda Munjul Astanajapura Cirebon Jawa Barat dalam menyikapi dan mengaplikasikan hadis-hadis di atas?
C.    Tujuan Penelitian
  1. Untuk mengetahui otentitas hadis tentang pengagungan Dzurriyah Nabi yang digunakan oleh Jamaah Asy-Syahadatain di Pondok Pesantren Nurul Huda Munjul Astanajapura Cirebon Jawa Barat dalam risalah karya KH Muhammad Khozin.
  2. Untuk mengetahui sikap dan perilaku Jamaah Asy-Syahadatain di Pondok Pesantren Nurul Huda Munjul Astanajapura Cirebon Jawa Barat dalam menyikapi dan mengaplikasi hadis-hadis di atas.
Silahkan Hubungi:
081 326 406 330
087 831 323 974
085 641 156 766

Harga dan Ongkos kirim disesuaikan.
(Mohon maaf karena tidak semua tulisan setebal itu kami muat di blog ini)


[1] Muḥammad bin Mukarram bin Manẓûr al-‘Afriqî, op. cit., juz. 4 hlm. 303 Lihat Muḥammad bin Muḥammad bin ‘Abd ar-Razâq az-Zubaidî, op. cit., juz 11, hlm. 368
[2] Hasjim Abbas, Kritik Matan Hadis Versi Muhaddisin dan Fuqaha’, Teras, Yogyakarta, 2004, hlm. 10
[3] Suryadi, “Dari Living Sunnah ke Living Hadis” dalam Sahiron Syamsuddin, Metode Penelitian Living Qur’an Hadis, Teras, Yogyakarta, 2007, hlm 89

3 komentar:

  1. Harga sampai malang berapa ni?

    BalasHapus
    Balasan
    1. harga kami 75rb kang, karena cetak via fotocopy + hard cover. tambah ongkos kirim 10rb. total 85rb.

      Hapus
  2. kang... penawaran pembelian buku dari skripsi sampean ini masih berlaku ?

    BalasHapus