Intelektual muslim adalah orang alim yang mengetahui seluruh ilmu yang berkenaan dengan syariah dan akidah. Dua ilmu ini adalah representatif dari ilmu agama, yaitu ilmu yang mendefinisikan dan mengatur segala hal tentang agama. Ilmu syariah adalah ilmu yang mempelajari tentang diskripsi hukum islam. Baik dalam hal ubudiyah (ibadah), dan mu'amalah (sosial).
Sedangkan ilmu akidah adalah ilmu yang mempelajari tentang diskripsi ideologi atau keyakinan. Ideologi tersebut mencakup keimanan kepada Allah, Malaikat, Kitab-Nya, Utusan-Nya, Taqdir dan Ketetapan-Nya, serta Hari Kiamat. Cakupan 6 hal ini kemudian disebut sebagai rukun Iman.
Orang yang menguasai dalam 2 bidang ilmu tersebut adalah yang dikatakan sebagai orang alim. Bermajlis bersama orang alim merupakan upaya yang tepat agar kita selamat dari kesesatan. Mendengarkan petuahnya merupakan penyejuk hati. Berinteraksi dengannya merupakan sarana pembelajaran bagi yang belum tau. Serta bermitra dengan orang alim adalah jalan untuk menghindari jatuhnya keharaman.
Hal tersebut yang termaktub dalam catatan KH. Abdur Rasyid sebagai salah satu murid kepercayaan Habib Umar bin Isma'il bin Yahya yang diamanahi untuk mencatat setiap petuah yang keluar dari beliau:
من جلس عند العالم ساعتين # او أكل معه لقمتين
او سمع منه كلمتين # او مشي معه خطوتين
أعطاه اللّه تعالى جنتين # كل جنت مثل الدنيا مرتين
Sapa wonge lungguh rong jam ning wong alim
Atawa mangan rong pulukan sarta wong alim
Atawa ngerungu rong kalimah sing wong alim
Atawa melaku rong tindakan sarta wong alim
Mangka gusti Allah maringi surga loro
Saben siji surga padane dunya loro
(Catatan KH. Abdur Rasyid Wanantara)
Sent from my BlackBerry® via Smartfren EVDO Network
Tidak ada komentar:
Posting Komentar