Orang sufi melihat kerusuhan dalam dunia ini disebabkan oleh 2 (dua) keadaan, pertama karena manusia itu tidak percaya adanya Allah, kedua karena manusia itu terlalu mencintai dirinya sendiri. Sebab yang pertama mengakibatkan tidak mengenal Allah, yang mengakibatkan pula tidak takut dan tidak patuh kepada perintah-perintah dan larangan-larangan Allah, yang merupakan peraturan-peraturan untuk mengadakan perdamaian antara manusia satu sama lain di muka bumi ini.
Sebab yang kedua mengakibatkan timbul beberapa keadaan, seperti mencintai harta benda dan kekayaan, mencintai makan minum lezat yang berlimpah-ruah, mencintai anak istri yang berlebihan, mencintai rumah yang besar dan megah, mencintai kedudukan yang tinggi dan berpengaruh, mencintai nama yang harumdan masyhur, yang akhirnya membawa kepada kecintaan yang sangat kepada dunia dan ingin hidup kekal di atas permukaan bumi.
Baik keadaan tidak mengindahkan peraturan-peraturan Allah mengenai pergaulan antara manusia dengan manusia manapun akibat-akibat mencintai diri sendiri yang berlebih-lebihan itu, maka timbullah pertentangan-pertentangan kepentingan antara manusia dengan manusia dan antara golongan dengan golongan, yang merusak persaudaraan dan perdamaian dalam pergaulan. Masing-masing manusia itu bekerja untuk dirinya sendiri dan untuk golongannya sendiri, dengan tidak mempedulikan kepentingan orang atau golongan lain, yang sebenarnya harus hidup bersama-sama, serta gotong royong, secara adil dan secara makmur bersama. Maka terjadilah pula rebutan hidup mewah dan rebutan rizki serta kekayaan yang tidak ada batasnya. Apabila perbuatan ini sampai ke puncaknya, tidak dapat disingkirkan adanya perkelahian antara manusia dengan manusia, atau adanya peperangan antara golongan dengan golongan. Maka lenyaplah keamanan dan perdamaian di atas muka bumi ini, disebabkan kekufuran terhadap Allah dan keserakahan terhadap diri sendiri.
Bagaimana usaha melenyapkan pertentangan ini???
INGAT… KESHALIHAN SOSIAL berawal dari KESHALIHAN INDIVIDU…
Keshalihan Individu bisa terbentuk dengan apabila direprarasi terlebih dahulu di “Bengkel Jiwa”. Salah satu konsepnya adalah Takhalli, Tahalli, dan Tajalli. Demikian al-Habib Umar bin Isma’il bin Ahmad bin Yahya membangun sebuah “Bengkel Jiwa” dengan sebutan Tarekat Syahadat Shalawat atau sekarang dikenal dengan Jama’ah Asy-Syahadatain .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar