BANNER

banner kecil

Selasa, 19 Juli 2011

NAPAK TILAS RUWAHAN DI MASJID AGUNG DEMAK

NAPAK TILAS RUWAHAN DI MASJID AGUNG DEMAK

Suasana Shalat berjamaah di Masjid Agung Demak 18 Juli 2011
Bulan Sya’ban atau yang lebih familier dikenal dengan bulan Ruwah oleh kalangan Jama’ah Asy-Syahadatain di wilayah Jawa Tengah adalah agenda yang dilaksanakan rutin setiap tahun. Ruwah sendiri menurut cerita berasal dari kata Ruh yang berarti Roh, artinya bulan Ruwah oleh sebagian Jama’ah Asy-Syahadatain dianggap sebagai momen untuk mengirim doa kepada ahli kubur yang sudah meninggal.
Datangnya bulan Sya’ban bagi Jama’ah Asy-Syahadatain di Kudus sekitarnya yang meliputi Kabupaten Kudus, Demak, Jepara dan Pati menjadi agenda utama setiap tahunnya. Menurut cerita dulu Abah Umar mengajak muridnya seperti K. Khozin Munjul, K. Yasin Wanantara, K. Dawud Indramayu, K. Masrukhin dan tokoh-tokoh yang lain untuk bersafari rohani yaitu ziarah Wali Songo dan Wali yang lain. Secara langsung Abah Umar mengajarkan kepada murid-muridnya untuk menanamkan rasa syukur dan terimakasih kepada para leluhur dalam hal ini Wali Songo yang telah mengislamisasi tanah Jawa sehingga seperti saat ini. Motivasi yang lain Abah Umar melalui momen bulan Sya’ban atau Ruwah mengajarkan untuk mengirim doa kepada para leluhur.
Sesampai Abah Umar dan rombongan di makam Raden Fattah Demak yang berada di jantung kota Demak Abah Umar mewasiatkan kepada K. Masrukhin dan rombongan untuk mengadakan acara rutin setiap bulan Sya’ban di tempat tersebut. Sehingga sampai dengan saat ini setiap hari Senin setelah tanggal 15 Sya’ban menjadi agenda rutin Jama’ah Asy-Syahadatain Kudus sekitarnya. Dari tahun ke tahun acara tersebut meluas menjadi ritual “napak tilas” oleh Jama’ah Asy-Syahadatain di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta. Seiring perjalanan tersebut mengingat tamu yang dari jauh maka Jama’ah Asy-Syahadatain Kudus sekitarnya merasa betanggungjawab atas acara tahunan tersebut, sehingga waktu itu tempat Masjid dan Rumah K. Masrukhin merupakan tempat istirahat bagi tamu yang jauh. Kumpulnya Jama’ah Asy-Syahadatain tersebut tidak disia-siakan oleh beliau, akhirnya selain ziarah ke Raden Fattah Demak maka di Mejobo tempatnya K. Masrukhin malam Senin sebelum ke Demak di adakan Tawasul Akbar.
Suasana Tawasul di dalam Masjid Agung Demak 18 Juli 2011
Tahun ini 1432 H. acara Ruwahan berjalan sangat meriah dan khidmat. Acara yang dihadiri oleh ratusan Jama’ah Asy-Syahadatain dari penjuru provinsi tersebut menjadi sarana silaturahim antar jama’ah. Semoga acara tersebut menjadi langkah kita untuk mewujudkan “Sentralisasi Tuntunan Jama’ah Asy-Syahadatain”
Oleh Yusuf Muhajir Ilallah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar