BANNER

banner kecil

Senin, 11 Juni 2012

DPP JAI Menggelar RAPIMNAS

Pondok Pesantren Nurul Huda Munjul Astanajapura Cirebon, tanggal 1 dan 2 Juni 2012 mendadak ramai sudah sejak siang hari Jum'at. Keramaian ini bukan tidak disengaja, keramaian ini adalah atas undangan dari Dewan Pimpinan Pusat Jama'ah Asy-Syahadatain Indonesia dalam acara Rapat Pimpinan Nasional. Acara yang bertajuk "Konsolidasi Organisasi dengan Semua Unsur Jama'ah Asy-Syahadatain dalam Mensikapi Masalah Terkini" ini merupakan tidak lanjut dari Musyawarah Kerja Nasional Dewan Pimpinan Pusat Jamaah Asy-Syahadatain Indonesia di Cisarua Bogor 24 – 25 Juni 2011 lalu.
Menurut laporan data yang masuk ke pada redaksi penulis, tamu undangan adalah 200 orang dari unsur Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Wilayah (Provinsi), Dewan Pimpinan Daerah (Kabupaten) dan Anggota Mejalis Masyayikh Nasional, Wilayah serta Daerah se Indonesia. "Berdasarkan daftar hadir yang ada peserta yang hadir adalah lebih dari 200 orang, target tersebut melampau target undangan" tegas Agus Suhandi, MM salah satu panitia acara.
Acara yang semula dijadwalkan tanggal 2 dan 3 Juni ini diajukan karena usulan dari berbagai daerah yang menyesuaikan dengan kepentingan bersama. Acara tersebut berlangsung dengan lancar dan ramai. "Untuk sekelas pertemuan Nasional acara ini lebih sukses dibandingkan dengan acara sebelumnya. Disamping karena lokasi yang strategis dari berbagai daerah, Alhamdulillah kebanyakan anggota Majelis Masyayikh datang sehingga acara berjalan dengan lancar dan peserta pun antusias sampai acara selesai" kata Asep Ahmad, M.Ed selaku Sekretaris Jenderal DPP JAI. Tegasnya, "Yang paling sukses dalam acara ini adalah bertemunya pemimpin dan tokoh jamaah dari berbagai penjuru. Seperti Habib Ahmad bin Ali bin Yahya Panguragan (suami Sy. Zainab binti Umar red.), Habib Abdurrahman Bugel, Kiai Tubagus Damiri bin Ahmad Kebon Danas dan lain-lain".
Acara dibuka oleh Habib Abdurrahman, Ph.D bin Umar bin Yahya sebagai ketua Umum DPP JAI. Dalam pembukaannya beliau menegaskan bahwa salah satu jalan jamaah bisa bangkit adalah dengan mensinerginkan seluruh unsure baik pengurus maupun Masyayikh maupun tokoh jamaah. Dalam penutupan acara Habib Abdurrahman bin Umar juga berpesan dengan hal yang sama. Sambil meneteskan air mata beliau meminta maaf kepada seluruh jamaah. "Kita bukanlah siapa-siapa, kita di sini hanya ingin diaku sebagai murid Syaikhuna al-Mukarram Abah Umar bin Isma'il bin Ahmad bin Syaikh bin Thaha bin Yahya" tegas beliau kepada seluruh peserta. Acara ditutup dengan mushafahah salim melantunkan shalawat "Shalallahu rabbuna 'ala nuril mubin Ahmad al-Musthafa sayyid al-Mursalin wa ala Alihi wa Shahbihi ajma'in dst."

1 komentar: